Pemeran Paling Baik

Aku penyimpan rasa terhebat, kenapa bukan jika aku jatuh sejatuh-jatuhnya dengan pemeran paling baik yang hanya bisa dijadikan tak lebih dari sekedar teman?

Bahkan aku tak sungkan mengetuk pintu langit untuk menyampaikan bahwa ia manusia dari milyaran yang ada, yang sekarang membuat sebagian diriku, dipetik olehnya.
Kuceritakan bagaimana ia mampu menopang kakinya sendiri yang mulai bergetar,
Kuceritakan bagaimana lisannya halus meskipun dikobarkan bentakan dunia,
Kuceritakan bagaimana ia menghargai ribuan sosok ciptaan-NYA yang berjalan di depan tajam matanya.

Namun satu kali lagi, ia hanya bisa kujadikan sebatas teman.

Tak apa, aku tak sedih.
Terbaik bukan berarti harus kujadikan opsi, biarkan ia dengan peran terbaiknya, 
Aku? Cukup menikmatinya dengan jarakku.

Komentar