CUKUP AKU

Menderu bersuara ombak itu datang menyapu lamunanku
Terbangun hingga lupa siapa aku yang duduk menepi dibatas bayangan titik buih
Perlahan mata menyapu dengan sadar merasakan desiran angin membisik

Nafas berhempus menciptakan embun di kacamata
Rintik hujan menembus bayangan pikiran bentuk wajahmu

Mataku menangkap sorot asap bergerak mendekat namun tidak melekat
Cerobong bulat bersiasat bergerak menghantar mimpi para umat
Seolah lukisan tak bercembung, hampa di telapak tangan

Kau kah menghampiri?
berharap namun aku terlambat
Rindu ini bukan berarti harus ada padamu
Cukup aku dan sebuah penantian yang panjang

Komentar