Postingan

Karena Kalian Ada Untuk Diriku

Hai Evelyn si lemah lembut yang gak bisa bilang gak, Icha si extrovert tapi ngakunya introvert, yang bisa kasih saran tapi kalo dia yang dihadapin masalah sama, dia bingung sendiri, Agin yang paling imut si insecure yang paling tegas dari kita berempat, Terima kasih ya karena kalian ada untuk diriku, semuanya karena dukungan kalian aku bisa ada ditahap ini. Mungkin aku selangkah di depan kalian, tapi kita semua memulainya barengan, jadi ayo kita selesaikan barengan. Untuk Mami Eve, kamu itu wanita luar biasa loh masih muda bisa sesukses ini, setelah dijatuhkan dalam-dalam kamu bisa bangkit walaupun sakitnya masih terlihat jelas. Semoga setelah ini, kamu bisa jelaskan masa depan cintamu ya. Ceritalah, jangan sungkan kalo kamu cerita bakal nambah bebanku, hei engga sama sekali. Si paling muda, si paling gak enakan, nomor WAku gak akan pernah ganti oke? Untuk Icha, si jauh anak rumahan yang gak satu kota sendiri, si paling banyak diganggu aku kalo lagi cerita sedih atau butuh masukan ha...

02.02

Barangkali kau mencari utuhnya jiwamu, tolong damaikan dengan ini. Hi introvert, Terima kasih atas hari ini, hari dimana kau memasang senyum ketika kau sebenarnya sedang butuh dihangatkan. Terima kasih untuk kehilangan energi dengan sangat cepat, hanya untuk belajar menyatu dengan sebuah kebisingan manusia. Terima kasih karena hari ini berhasil membuat puluhan tawa, yang bahkan kau sendiri sedang mencarinya. Terima kasih untuk usahamu, meskipun masih tak terlihat bagaimana hasilnya. Pagi ini, aku tau kau sedang berusaha mengisi dirimu setelah hari ini banyak kehilangan. Tidurlah, letakan pertanyaan-pertanyaanmu. Esok akan terjawab, tak perlu dipikirkan pagi ini juga. Aku tahu kau tak butuh siapapun, untuk menjawab teka-tekimu. Tapi bukan berarti saat ini kau tak menaruh isi kepalamu bukan? Tenang, terik matahari tak terjadi sepanjang hari. Alam dengan berbagai seleksinya, akan bekerja untuk semestamu. Tidurlah. Hari berikutnya, kau butuh kekuatan lebih dari hari ini.

Pemeran Paling Baik

Aku penyimpan rasa terhebat, kenapa bukan jika aku jatuh sejatuh-jatuhnya dengan pemeran paling baik yang hanya bisa dijadikan tak lebih dari sekedar teman? Bahkan aku tak sungkan mengetuk pintu langit untuk menyampaikan bahwa ia manusia dari milyaran yang ada, yang sekarang membuat sebagian diriku, dipetik olehnya. Kuceritakan bagaimana ia mampu menopang kakinya sendiri yang mulai bergetar, Kuceritakan bagaimana lisannya halus meskipun dikobarkan bentakan dunia, Kuceritakan bagaimana ia menghargai ribuan sosok ciptaan-NYA yang berjalan di depan tajam matanya. Namun satu kali lagi, ia hanya bisa kujadikan sebatas teman. Tak apa, aku tak sedih. Terbaik bukan berarti harus kujadikan opsi, biarkan ia dengan peran terbaiknya,  Aku? Cukup menikmatinya dengan jarakku.

Lalu, selanjutnya?

Aku dalam keadaan terbaik. Tanpa gangguan dari apapun dan siapapun. Bagai air danau yang mengeluarkan siluet karena terbenamnya sang surya. Tenang...tidak sedang senang, tidak sedang bimbang. Hanya ada aku dan pikiranku untuk diriku sendiri. Sedang tidak butuh apapun dan siapapun. Semua berputar sesuai keinginan, cukup...tidak ingin bertambah. Rasanya seperti ingin menari kecil bersama musik yang lembut, tidak dengan siapa-siapa, sendiri cukup. Selanjutanya? Bisakah tetap di sini saja? Tanpa bergerak. Tanpa tumbuhnya tulang. Tanpa banyak tujuan dan tuntutan.

Untuk aku, dariku.

Untukku yang pundaknya harus dipaksa kuat, hai boleh kamu berhenti sebentar. Aku tahu banyak kehilangan yang tak ada jeda di tahun kemarin. Sulit ya? Ingat...tak ada daging yang tumbuh tanpa topangan tulang. Bingung ya ketika kamu kecewa, tapi dipaksa waktu untuk ketawa? Jatuhkan saja sebutir air mata di atas lukamu, biar lukamu tahu ada jiwa yang harus ditumbuhkan. Jangan terlalu lama...waktu tidak akan menunggumu. Banyak beban luar biasa di sepanjang pendewasaanmu, aku tahu. Ayo kamu harus tetap berjalan! Sudah bisa kakimu menopang pundakmu lagi? Berdirilah...jangan terlalu lama singgah! Banyak luka yang harus sembuh, Banyak kahilangan yang harus direlakan, Banyak sekitar yang harus kamu ikut tumbuhkan, Banyak jarak yang harus kamu lewati tanpa peduli rintangan, Banyak kesembuhan yang kamu nantikan. Siapkan pundaknya lagi ya, Scorpio yang suka warna hitam. KAMU HEBAT.

Hai Bakpao, apa kabar?

Hai kamu, kulihat di fotomu, kamu sehat ya. Alhamdulillah. Aku kangen :( Semenjak kamu menikah, kita jarang sekali deeptalk seperti sebelumnya loh hehe Aku cuma mau bilang terima kasih ke kamu. Terima kasih, karena kamu, aku jadi mulai berani kenal dengan orang baru, sudah tidak pemalu seperti waktu SMA. Terima kasih, karena kamu, aku salah sangka. Tadinya kukira kamu tidak bisa kesepian, selalu butuh teman, makanya kamu susul aku ke jakarta yang keras ini. Tapi setelah kita naik motor kena macet, banjir sampe larut malam, pergi kantor sebelum matahari terbit, mudik berdua, ke pasar, masak buat bekel, jajan cemilan kesukaan.. Ternyata aku baru sadar sekarang, justru aku yang takut kesepian dan selalu butuh ditemani, bukan kamu. Terima kasih, karena kamu selalu ada disaat aku ada di dasar, banyak masalah di kantor, di rumah. Sahabat yang selalu mengancam kalo aku nggak belajar keras untuk karirku. Ada waktu sakit, walaupun nggak ngapa-ngapain juga sih tapi seneng ada kamu, aku merasa ...

Kau Manusia Terbahagia?

Pikiran ini liar. Tak ada tempat menaruh, semakin kumuh. Meninggalkan masa lalu itu perlu? Jika mudah, boleh aku menumpang agar bisa menjauh? Tertawalah, seolah kau manusia terbahagia. Tak apa.